Berita Harga USD/IDR: Rupiah Indonesia Menyelam 1,65% Ke 14.820 Setelah Intervensi Bank Sentral
Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi di pasar spot antar bank valuta asing untuk memperlancar volatilitas nilai tukar Rupiah, kata Kepala Manajemen Moneter bank sentral Nanang Hendarsah, Rabu.
USD/IDR menguat karena intervensi
Sebagai reaksi spontan atas laporan intervensi tersebut, Rupiah Indonesia jatuh lebih dari 1,50% terhadap Dolar AS, mendorong USD/IDR ke level tertinggi dalam sembilan hari di $ 14.820.
Kenaikan juga dapat dikaitkan dengan pemulihan Dolar AS terhadap seluruh mata uang utama lainnya, setelah IMP Manufaktur ISM AS yang optimis.
Saat ini, USD/IDR turun dari tertinggi dan diperdagangkan di 14.785, masih naik 1,51% pada hari ini.
Secara terpisah, Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, mengatakan dalam konferensi online Fitch Ratings, "kami yakin Rupiah pada dasarnya undervalued karena inflasi yang rendah, defisit transaksi berjalan yang sempit."
Kutipan tambahan
“Untuk menjaga stabilitas Rupiah, tetap menjaga sikap kebijakan yang "akomodatif".”
Skema "pembagian beban" dengan pemerintah adalah kebijakan satu kali. ”
"Inflasi akhir tahun 2020 terlihat sekitar 2%, defisit saat ini di bawah 1,5% dari PDB."