Back

Harga Emas India Hari Ini: Emas Naik, Menurut Data FXStreet

Harga emas naik di India pada hari Selasa, menurut data yang dikumpulkan oleh FXStreet.

Harga emas berada di 7.443,71 Rupee India (INR) per gram, naik dibandingkan dengan 7.413,38 Rupee India (INR) pada hari Senin.

Harga Emas naik menjadi INR 86.820,03 per tola dari INR 86.468,16 per tola sehari sebelumnya.

Ukuran satuan Harga Emas dalam INR
1 Gram 7.443,71
10 Gram 74.435,44
Tola 86.820,03
Troy Ons 231.528,60

FXStreet menghitung harga Emas di India dengan mengadaptasi harga internasional (USD/INR) ke mata uang lokal dan unit pengukuran. Harga diperbarui setiap hari berdasarkan harga pasar yang diambil pada saat publikasi. Harga hanya sebagai referensi dan harga lokal dapat sedikit berbeda.

Pertanyaan Umum Seputar Emas

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.

(Alat otomatisasi digunakan dalam membuat postingan ini)

Yen Jepang Pulih dari Level Terendah Multi-Bulan terhadap USD, Tidak Memiliki Keyakinan Bullish

Yen Jepang (JPY) sedikit menguat terhadap mata uang Amerika selama sesi Asia di hari Selasa dan menjauh dari level terendah hampir tiga bulan yang disentuh pada hari sebelumnya. Penurunan tak terduga pada tingkat pengangguran Jepang selama bulan September menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang lebih ketat, yang dapat mendorong belanja konsumen dan inflasi yang didorong oleh permintaan. Selain itu, pernyataan dari Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato menghidupkan kembali kekhawatiran akan kemungkinan
อ่านเพิ่มเติม Previous

Prakiraan Harga GBP/USD: Penjual Berada di Atas Angin Sementara di Bawah Angka 1,3000

Pasangan mata uang GBP/USD menarik para penjual baru setelah pergerakan harga dua arah yang baik pada hari sebelumnya dan turun mendekati pertengahan 1,2900-an selama sesi Asia pada hari Selasa. Namun, harga spot bertahan di atas level terendah sejak 16 Agustus yang disentuh pekan lalu dan tetap berada di bawah pengaruh dinamika harga Dolar AS (USD).
อ่านเพิ่มเติม Next